4 Cerita Rakyat Jawa Timur Singkat

Diposting pada

4 Cerita Rakyat Jawa Timur Singkat – Jawa Timur, provinsi yang kaya akan budaya dan tradisi, memiliki banyak sekali cerita rakyat yang telah diwariskan secara turun-temurun. Cerita rakyat ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan filosofis yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cerita rakyat dari Jawa Timur yang terkenal dan menjadi bagian penting dari budaya lokal.

Berikut 4 Cerita Rakyat Jawa Timur Singkat

Legenda Gunung Kelud
Sumber : wikimedia commons

1. Legenda Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia yang terletak di Jawa Timur. Legenda tentang asal-usul Gunung Kelud menjadi salah satu cerita rakyat yang sangat populer di daerah ini.

Asal Usul Gunung Kelud

Menurut legenda, dahulu kala ada seorang putri cantik bernama Dewi Kilisuci yang merupakan putri dari Prabu Brawijaya, Raja Majapahit. Banyak pangeran dan ksatria yang ingin meminangnya, termasuk Raden Kebo dan Lembu Sura, dua raksasa yang sakti mandraguna. Namun, Dewi Kilisuci merasa enggan menikahi mereka karena wujud mereka yang menyeramkan.

Untuk menghindari lamaran mereka, Dewi Kilisuci memberikan syarat yang sulit. Ia meminta kedua raksasa itu untuk membuat sumur di puncak Gunung Kelud dalam waktu satu malam. Tanpa ragu, keduanya menerima tantangan tersebut.

Namun, saat sumur hampir selesai, Dewi Kilisuci memerintahkan para prajuritnya untuk menimbun sumur itu dengan batu-batu besar. Raden Kebo dan Lembu Sura terjebak di dalam sumur dan meninggal dunia. Sebelum mati, Lembu Sura mengutuk bahwa Gunung Kelud akan terus meletus sebagai bentuk kemarahannya. Hingga kini, Gunung Kelud dikenal sebagai gunung yang aktif dan sering meletus.

2. Legenda Reog Ponorogo

Legenda Reog Ponorogo
Sumber : wikimedia commons

Reog Ponorogo merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Selain menjadi salah satu ikon budaya, cerita di balik Reog Ponorogo juga sangat menarik untuk disimak.

Cerita di Balik Reog Ponorogo

Menurut legenda, Reog Ponorogo berawal dari kisah pemberontakan Ki Ageng Kutu terhadap Raja Majapahit yang dianggap korup. Ki Ageng Kutu, yang merupakan mantan abdi kerajaan, menciptakan Reog sebagai bentuk sindiran kepada raja. Dalam pertunjukan Reog, terdapat karakter Singa Barong yang melambangkan raja, serta Warok yang merupakan simbol kekuatan rakyat yang melawan kekuasaan.

Selain itu, Reog Ponorogo juga dikaitkan dengan cerita tentang Prabu Kelana Sewandana yang jatuh cinta kepada Dewi Sanggalangit, putri dari Kerajaan Kediri. Untuk meminang sang putri, Prabu Kelana Sewandana harus membawa rombongan seni yang menarik dan megah. Dari sinilah kemudian lahir seni Reog dengan barisan Warok dan Jathil, serta karakter Singa Barong.

3. Asal Usul Candi Surawana

Asal Usul Candi Surawana
Sumber : wikimedia commons

Candi Surawana terletak di Kabupaten Kediri dan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang berkaitan erat dengan cerita rakyat Jawa Timur. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit dan menjadi bagian dari sejarah kebesaran kerajaan tersebut.

Legenda Candi Surawana

Menurut cerita rakyat, Candi Surawana dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Bhre Wengker, salah satu raja bawahan di masa Kerajaan Majapahit. Namun, ada legenda yang mengatakan bahwa candi ini dibangun atas perintah seorang raja yang merasa bersalah karena telah mengabaikan tugasnya sebagai pemimpin.

Raja tersebut konon meminta bantuan kepada para dewa untuk mengembalikan keseimbangan kerajaan. Sebagai bentuk penyesalan, ia memerintahkan pembangunan candi yang megah sebagai tempat pemujaan dan penebusan dosa.

4. Mitos Rawa Pening

Mitos Rawa Pening
Sumber : Wikimedia Commons

Mitos Rawa Pening juga merupakan salah satu cerita rakyat yang sangat terkenal di Jawa Timur, meskipun lebih banyak dikaitkan dengan wilayah Jawa Tengah. Cerita ini menggambarkan tentang asal-usul sebuah danau yang bernama Rawa Pening.

Cerita Rawa Pening

Dahulu kala, ada seorang anak kecil yang memiliki kekuatan luar biasa bernama Baru Klinthing. Ia adalah anak dari seekor naga yang bernama Naga Baru Klinthing. Suatu hari, Baru Klinthing berkeliling desa meminta makanan, namun tak ada seorang pun yang memberinya. Merasa marah dan tersinggung, Baru Klinthing menancapkan lidi ke tanah dan menantang para penduduk untuk mencabutnya.

Tak seorang pun yang berhasil mencabut lidi tersebut, kecuali Baru Klinthing sendiri. Setelah mencabut lidi itu, air pun memancar dari tanah dan menenggelamkan seluruh desa, membentuk sebuah danau yang kini dikenal sebagai Rawa Pening.

Nilai Moral dalam Cerita Rakyat Jawa Timur

Cerita rakyat Jawa Timur tidak hanya menawarkan kisah yang menarik, tetapi juga mengandung banyak pelajaran moral yang bisa kita petik. Dari kisah Gunung Kelud, kita belajar tentang pentingnya memenuhi janji dan tidak menipu orang lain. Sementara dari Reog Ponorogo, kita bisa melihat bagaimana seni dan budaya bisa menjadi alat untuk menyampaikan kritik sosial.

Candi Surawana mengajarkan kita tentang pentingnya penyesalan dan penebusan dosa, sedangkan mitos Rawa Pening mengajarkan kita untuk tidak meremehkan orang lain, apalagi yang tampaknya lemah dan tak berdaya.

Cerita rakyat Jawa Timur adalah bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia. Setiap cerita mengandung filosofi dan nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi pedoman bagi generasi mendatang. Dengan melestarikan cerita-cerita ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya kehidupan spiritual dan moral masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *